• Convallis consequat

    Lorem ipsum integer tincidunt quisque tristique sollicitudin eros sapien, ultrices primis volutpat tempor curabitur duis mattis dapibus, felis amet faucibus...

  • Augue nullam mauris

    Lorem ipsum integer tincidunt quisque tristique sollicitudin eros sapien, ultrices primis volutpat tempor curabitur duis mattis dapibus, felis amet faucibus...

  • Donec conubia volutpat

    Lorem ipsum integer tincidunt quisque tristique sollicitudin eros sapien, ultrices primis volutpat tempor curabitur duis mattis dapibus, felis amet faucibus...

  • Primis volutpat tempor

    Lorem ipsum integer tincidunt quisque tristique sollicitudin eros sapien, ultrices primis volutpat tempor curabitur duis mattis dapibus, felis amet faucibus...

Kisah Pria Korea Selatan Menemukan Kebenaran Islam

Aku menemukan harapan dalam Islam, kemudian saya menjadi muslim,” ujar seorang mualaf dari Korea Selatan, Park Dong Shin yang kini mengubah namanya menjadi Abd Ar-Ra’oof. Park memeluk Islam saat usiannya 24 tahun. Sebelum memeluk Islam, ia merasa hidupnya hanya dipenuhi kegelapan, keraguan, kebingungan dan luka.

“Aku menulis ini (artikel kisah perjalanannya menuju Islam) untuk berbagi kepada kalian tentang sesuatu yang penting di hidupku, bagaimana aku menemukan hidup yang dipenuhi kegembiraan dan bagaimana aku menemukan makna hidup yang sebenarnya,” Park memulai kisahnya yang ia share di berbagai medsos miliknya, dari blog, fb, twitter hingga youtube.

Sejak kecil, Park telah tertarik dengan beragam budaya dunia. Pasalnya, sang ayah merupakan seorang teknisi kapal yang mengunjungi berbagai negara di belahan dunia. Park pun seringkali berinteraksi dengan warga asing. Oleh karena itu, Park tak asing pula dengan beragam agama di dunia.

Pencarian hidupnya dimulai ketika terjadi krisis moneter di Korea pada akhir 90-an. Keluarganya jatuh miskin. Orang tuanya bercerai. Ia pun kemudian terpaksa tinggal di asrama sekolah. Park miris melihat kondisi masyarakat yang kapitalis. Bahkan di sekolahnya pun, ia melihat hanya materialisme yang dipentingkan. Disitulah ia kemudian berfikir, ada tujuan hidup yang mulia dibanding sekedar mengejar materi.

Hati dan pikiran pria kelahiran Busan itu pun mulai dipenuhi pertanyaan. “Mengapa aku harus hidup?”, “Apa tujuan hidup itu”, “Dimana Tuhan?”, dan pertanyaan serupa. Ia pun kemudian tertaruk dengan agama. Ia datang ke gereja untuk menempuh jalan yang benar. Namun ia tak mendapatkannya.

Hingga kemudian Park menonton beberapa film hollywood yang kisahnya menyudutkan agama Islam. Bukan terpedaya, Park justru melihat ada kemunaikan di dalamnya. Ia pun mencari kebenaran akan Islam. Ia pergi ke perpustakaan dan membaca buku agama Islam.

“Aku mengunjungi banyak gereja dan mempelajari Al Kitab, namun aku tak berfikir untuk mempelajari Islam. Karena aku tak tahu kalau Islam adalah agama Allah. Aku pun mempelajarinya. Dan Islam, ini adalah kebenaran,” ujar Park.

Park terpesona, Islam menjawab segala pertanyaannya. Islam juga memberikan harapannya untuk tak terpedaya kapitalisme. Materi bukanlah tujuan hidup. Begitu terpesona saat mengenal Islam, yang ada di benak park hanya satu, “Mengapa selama ini aku tak pernah tahu tentang Islam?” ujarnya menyesal baru mengenal Islam.

Park pun kemudian jatuh hati pada Islam. Ia mulai serius mendalami Islam. Park mendaftar keangotaan masyarakat muslim di internet kemudian mendapat konseling dari komunitas muslim. Ia pun kemudian mendatangi Masjid Seoul untuk mendapat bimbingan lebih lanjut.

“Aku pergi ke Masjid Seoul setiap hari Sabtu untuk mengambil kelas bahasa Arab dan Islam. Aku tak mengerti bahasanya, tetapi ajaran Arab dan Quran bagai bahasa langit dan malaikat. Aku pun menjadi yakin bahwa Islam adalah rahmat dan karunia Allah bagi umat manusia. Ada banyak agama di dunia dan mereka adalah buatan manusia , namun Islam adalah agama diungkapkan langsung oleh Allah melalui malaikat dan karenanya dibuat langsung oleh Tuhan,” ujarnya.

Setelah memantapkan hati, Park kemudian mengiucapkan syahadat. Ia mendapati Islam begitu indah. Islam menuntutn pada kebenaran. “Anda akan terkejut setelah Anda mengenal Islam . Bagaimana bisa ada seperti agama yang sempurna dan indah?” ujarnya.

Belajar ke Haramain

Park benar-benar terpesona dengan ajaran Islam. Ia tak pernah puas mempelajari dinnullah di tempat tinggalnya di Seoul. Ia ingin menempa lebih banyak ilmu. Maka berankatlah ia ke Haramain untuk belajar langsung di tanah kelahiran Islam.

Park begitu bersemangat. Ia berkeinginan dapat mendakwahkan Islam dengan baik. “Aku pergi ke Arab Saudi untuk belajar Al Qur’an dan Al Hadits. Aku juga membutuhkan pemahaman untuk dakwah. Bahkan setelah datang ke Madinah Al Munawarah, aku telah memulai dakwah melalui online. Aku membuat website dan berbincang dengan banyak orang Korea untuk mengenalkan mereka pada Islam,” tuturny

Aksara Incung Jadi Motive Batik Sungai Penuh

Kerincisungaipenuh.com - Kota sungai penuh Dalam rangka untuk menjawab tantangan dan kebutuhan akan bahan bacaan bagi mahasiswa dan pelajar di Kabupaten kerinci dan Kota Sungai Penuh dan untuk memperkenalkan perkembangan kebudayaan islam di alam kerinci lembaga bina potensia menerbitkan dan akan melauching “Sejarah Kebudayaan Islam Alam Kerinci”.

Penulis buku budhi vrihaspathi jauhari menyebutkan hingga saat ini sangat sedikit buku atau literature yang membahas tentang sejarah kebudayaan islam di alam kerinci, penerbitan buku ini bekerjasama dengan kantor kementrian agama Kabupaten Kerinci. Menurut budhi berdasrkan catatan sejarah menyebutkan lebih dari delapan abad agama Islam telah tumbuh dan berkembang di alam Kerinci,(Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh). Bersamaan dengan masuknya agama Islam di alam Kerinci, penyebar agama Islam datang dari daerah Minangkabau, mereka dikenal dengan sebutan “Siyak”. Ada 7 (tujuh) orang Siyak yang terkenal pada saat itu, ketujuh orang siak itu adalah : Siyak Jelir di Koto Jelir (Siulak), Siyak Rajo di Sungai Medang, Siyak Ali di Koto Beringin (Sungai Liuk), Siak Sati di Koto Jelatang (Hiang), Siak Baribut di Koto Merantih (Tarutung), Siak Ji (Haji) di Lunang, Siyak Majidin (Imam Majidin) di Koto Majdin.

SUARDIN(Kiri) LIBERTY (tengah) EKA PUTRA(Kanan)

Fakta sejarah mengungkapkan bahwa sampai akhir abad ke-18 di setiap dusun dusun di alam Kerinci telah berdiri bangunan rumah ibadah , dan pada pada pertengahan abad ke 20 hingga awal abad ke 21 telah berdiri masjid masjid dan surau – surau dalam berbagai corak yang ber-aksitektur Islam dan arsitektur modren. Kata budhi Vijai.

Masuknya agama Islam yang di syiarkan oleh para Syekh dan ulama ulama di alam Kerinci berlansung secara damai, perubahan tatanan kehidupan masyarakat di alam Kerinci secara evolusi terus mengalami perubahan.

Lebih lanjut budhi vijai mengemukakan bahwa dalam perspektif Seni arsitektur yang tumbuh dan berkembang di alam Kerinci menunjukkan adanya perpaduan antara seni tradisional dengan budaya Islam, hal ini dapat kita lihat dari arsitektur masjid masjid kuno yang tersebar di alam Kerinci seperti Mesjid Agung Pondok Tinggi, Mesjid Keramat di Pulau Tengah, Mesjid Kuno di Desa Tarutung, Mesjid Mesjid kuno yang ada di daerah Lempur, dan di daerah Lolo. Mesjid mesjid kuno ini menunjukan ciri ciri khusus yang yang berbeda dengan mesjid mesjid yang ada di Timur Tengah.

Kekhususan gaya arsitektur ini dapat kita lihat pada bentuk atapnya yang bertingkat lebih dari satu, dan memiliki corak ukiran yang unik dan mengandung nilai-nilai kearifan lokal yang dipadukan dengan berbagai motif geometris dan motif tumbuh – tumbuhan menjadi ornamen yang memiliki nilai seni yang tinggi dalam bentuk desain ornamental sebagai karya seni dekorasi Islam yang terdapat hampir di seluruh negara negara Islam di dunia termasuk di alam Kerinci.

Demikian halnya pada interior masjid berupa dinding-dinding dan tiang kayu yang didominasi dengan ukiran khas Kerinci, motif sulur-suluran, hiasan geometris, dan pada bagian lain dinding juga terdapat ukiran terawangan yang juga berfungsi sebagai Ventilasi udara dan memiliki atap berbentuk tumpang 3 (tiga).

Pada bagian atasnya terdapat mustaka yang puncaknya dihias dengan bulan sabit dan bintang. Dinding masjid terbuat dari kayu dan dihias dengan ukiran motif flora dan mempunyai kisi-kisi yang berfungsi sebagai ventilasi.

Untuk mengenal sejarah perkembangan Kebudayaan Islam di Alam Kerinci ( Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh), kami mencoba menyusun dan menerbitkan buku Sejarah Kebudayaan Islam di Alam Kerinci.imbuh budhi vijai.

Buku ini, meski dengan segala kekurangan dan keterbatasan kami persembahkan bagi setiap orang yang ingin mengetahui gambaran perkembangan dan kebudayaan Islam yang tumbuh dan berkembang di alam Kerinci dan harapan kami mudah mudahan buku sederhana ini dapat bermanfaat bagi sidang pembaca.

Ketua DPRD Kabupaten Kerinci H Liberty Spd.MH menyambut baik dan mendukung ide dan gagasan penulis yang telah berinisiatif untuk menerbitkan buku sejarah kebudayaan islam di alam kerinci

Menurut liberty buku yang di tulis dan di susun oleh Saudara Budhi Vrihaspathi Jauhari, dan kawan kawan merupakan sebuah jawaban atas kebutuhan masyarakat terutama generasi muda yang dirasakan semakin dibutuhkan sehubungan dengan tumbuhnya kesadaran dikalangan umat Islam khususnya, terutama dikalangan generasi muda, mahasiswa dan pelajar di alam Kerinci yang semakin tumbuh kesadarannya untuk memahami, mempelajari dan mengamalkan ajaran ajaran Islam.

Kita juga menyadari bahwa Islam sebagai agama yang mempunyai catatan yang cemerlang dan kandungan sistim ajaran yang lengkap, termasuk Sejarah dan Perkembangan Kebudayaan Islam di alam Kerinci, sudah sepatutnya didukung oleh informasi dan kepustakaan yang memadai.imbuh Liberty.

H Liberty mengakui bahwa kita akui alam Kerinci mempunyai banyak intelektual dan ilmuawan yang secara khusus mendalami Islam, Alam Kerinci (Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci) juga mempunyai barisan ilmuawan dan intelektual yang disamping menguasaai bidang ke ahliannya juga mempunyai wawasan dan komitmen yang kuat terhadap kemajuan agama Islam di alam Kerinci, seandainya semua potensi ini di satu padukan, maka akan terjadi sinergi yang indah untuk bersama sama membagi keunggulan kepada umat yang lebih luas dalam kerangka ” Mencerdaskan dan memajukan kebudayaan dan peradaban masyarakat di alam Kerinci ” yang telah sejak lama telah memiliki akar sejarah kebudayaan dan peradaban tinggi .

Secara pribadi saya mengharapkan agar buku yang disusun dan di tulis oleh saudara Budhi Vrihaspathi Jauhari dan kawan kawan kedepan agar dikaji lebih lanjut dan lebih disempurnakan oleh tim pakar termasuk para sejarawan, budayawan dan para sesepuh / tokoh adat di alam Kerinci.Kata H Liberty Spd.

Mudah – mudahan dengan diterbitkannya buku Sejarah Kebudayaan Islam di alam Kerinci ini akan semakin menambah kesemarakan penerbitan buku buku Islam sekaligus untuk meningkatkan kegairahan umat Islam di alam Kerinci untuk mendalami ajaran agama yang telah kita yakini kebenarannya

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kerinci Drs Suardin Muhammad mengemukakan bahwa Dewasa ini, kebutuhan akan adanya buku sejarah perkembangan dan kebudayaan Islam di alam Kerinci semakin dirasakan dan semakin mendesak sehubungan dengan semakin tumbuhnya kesadaran dikalangan umat Islam untuk mendalami perkembangan Islam dari masa-kemasa baik secara umum maupun secara khusus, lebih-lebih bagi kalangan pelajar, mahasiswa dan bagi para pendidik.

Kita juga menyadari betul bahwa perkembangan dakwah Islam di alam Kerinci mempunyai catatan sejarah yang cemerlang, dan tidak dapat dipungkiri bahwa dimasa awal perkembangannya, Islam di alam Kerinci ditandai dengan banyaknya ulama-ulama alam Kerinci yang menimba ilmu dan mempelajari ajaran Islam di Tanah Suci Mekah, disamping itu juga terdapat berbagai bukti peninggalan sejarah kebudayaan Islam yang bernilai seni tinggi di alam Kerinci.

Dari sudut pandang yang lain saya melihat bahwa selama ini sangat sulit bagi kita untuk menemukan buku yang secara khusus menulis tentang Sejarah Kebudayaan Islam di alam Kerinci, Kehadiran buku yang disusun oleh Saudara Budhi Vrihaspathi Jauhari diharapkan dapat menjadi salah satu literatur yang dibaca dan dipelajari oleh umat Islam, khususnya bagi para Pelajar dan Mahasiswa yang ada di alam Kerinci.ujar Drs Suardin Muhammad.

Setelah saya menyimak edisi percobaan buku Senarai Sejarah Kebudayaan Islam di alam Kerinci, saya melihat isi buku ini cukup bagus walaupun masih banyak terdapat kekurangan dan dengan tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan penyempurnaan dimasa-masa yang akan datang. Kata Suardin Muhammad.

Selaku pribadi dan selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kerinci saya menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang setulus tulusnya kepada Lembaga Bina Potensia Aditya Mahatva Yodha –Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci yang telah menerbitkan buku ini

Assallammu,allaikum.Wr.

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena atas perkenan-Nya jua, kita masih diberi waktu untuk menjalankan ibadah kemanusiaan melalui tugas dan pengabdian kepada bangsa dan negara.

Alhamdulillah, saya menyambut baik dan mendukung ide dan gagasan Saudara Budhi Vrihaspathi Jauhari Gelar Rio Temenggung Tuo dan kawan kawan yang telah menyusun dan menerbitkan “Senarai Sejarah Perkembangan Kebudayaan Islam di Alam Kerinci”, Saya yakin bahwa buku ini akan memberikan manfaat yang besar bagi sidang pembaca khususnya bagi para Siswa dan Mahasiswa di alam Kerinci agar mereka mengenal dan memahami sejarah perkembangan kebudayaan Islam di alam Kerinci. Disamping itu kita di Propinsi Jambi khususnya di alam Kerinci (Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci) merasakan masih kurangnya kepustakaan umum yang membicarakan Sejarah perkembangan Kebudayaan Islam dari berbagai segi dalam suatu seri kepustakaan di lembaga lembaga pendidikan di alam Kerinci.

Diakui selama ini kita masih kekurangan literature-literatur tentang sejarah perkembangan kebudayaan Islam di alam Kerinci. Sejarah awal perkembangan dakwah Islam di alam Kerinci hanya kita dengar dari tutur dan cerita turun temurun yang disampaikan dari mulut kemulut. Dalam arti kata selama ini Sejarah perkembangan dan kebudayaan Islam di bumi sakti alam Kerinci sangat perlu diterbitkan sebuah buku yang menjadi acuan untuk mengokohkan perkembangan Islam di kerinci dan diharapkan menjadi referensi untuk kesempurnaan berikutnya.

Dengan terbitnya buku yang ditulis oleh Sdr.Budhi Vrihaspathi Jauhari. dan kawan kawan, suatu hal yang patut di apresiasi adalah kemauan yang kuat dari penulisnya, meski masih memiliki banyak kekurangan yang harus disempurnakan untuk masa-masa yang akan datang, akan tetapi saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada penulis yang telah menerbitkan buku ini dengan keterbatasan yang penulis miliki, namun penulis telah berupaya untuk menghadirkan buku ini ketengah tengah sidang pembaca.

Ketua Jurusan Syari’ah dan Ekonomi Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN )Kerinci Eka Putra SH,MpdI dalam kata pengantarnya mengemukakan menyambut baik penerbitan buku Sejarah Kebudayaan Islam di alam Kerinci yang digagas oleh Saudara Budhi Vrihaspathi Jauhari dan kawan kawan, saya yakin bahwa buku yang diterbitkan oleh Lembaga Bina Potensia Aditya Mahatva Yodha Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat di alam Kerinci khususnya bagi generasi muda, mahasiswa,dan para pelajar di alam Kerinci.

Disamping itu kita di alam Kerinci merasakan masih kurangnya kepustakaan umum yang membicarakan Sejarah dan Perkembangan Kebudayaan Islam di alam Kerinci.

Setelah saya membaca draft buku yang diberikan oleh penyusun, saya melihat bahwa buku ini masih banyak yang masih perlu disempurnakan, akan tetapi kita patut menghargai kemauan penulis untuk menyusun buku ini,

Meskipun demikian, perlu disadari bahwa buku yang memaparkan Sejarah dan Kebudayaan Islam di alam Kerinci yang di susun oleh penulis merupakan informasi awal yang sangat berharga bagi masyarakat khususnya bagi generasi muda, mahasiswa dan pelajar di alam Kerinci, oleh karena itu kedepan masih sangat terbuka luas untuk melakukan penyempurnaan dan perluasan atas isi buku ini.

Bayar Zakat Fitrah Gunakan Uang Palsu, Terlalu

Bayar Zakat Fitrah Gunakan Uang Palsu, Terlalu
Kerincisungaipenuh.com - Peredaran uang palsu biasanya menningkat disaat pelaksanaan atau pergelaran pesta demokrasi pemilukada, namu sekarang terjadi pada lebaran kali ini. Uang palsu beredar pada pembayaran zakat fitrah di Kota Jambi. Wati, salah seorang warga Perumnas Kota Baru yang menerima zakat fitrah dalam bentuk uang. 

Pada saat dia menerimanya dia sama sekali tidak mengetahui uangnya palu. Namun saat uang tersebut digunakannya ternyata uang tersebut sama sekali dimanfaatkan olehnya.

"Saya sama sekali tidak mengetahui bahwa itu uang palsu. Namun pada saat saya belanja ke toko ternyata uang tersebut tidak bisa digunakan," ujarnya

Anak Harimau Mati di Kec. Gunung Kerinci, Karena ...

Kerincisungaipenuh.com - Kerinci, Seekor anak harimau mati di Sungai Gelampeh, Kecamatan Gunung Kerinci Kamis (25/7) lalu. Anak harimau ini mati terjerat oleh jerat yang dibuat pemburu. Hal ini diungkapkan oleh Humas TNKS, Andre Ginson kepada sejumlah wartawan Rabu (31/7) kemarin.
Menurut Andre, sebenarnya sang pemburu itu memasang jerat untuk menangkap induk harimau. Namun yang terjerat malah anak harimau. Andre mengakui saat ini marak perburuan liar dikawasan TNKS. “Barang bukti jerat dan perangkap berupa tali dan kawat-kawat untuk menangkap satwa banyak kita ditemukan,” ujarnya.
Sementara itu, soal masuknya gajah di wilayah perkebunan penduduk di Pungut Hilir, Andre mengatakan, jumlahnya hanya ada 5 ekor. Kawanan gajah itu juga merusak satu pondok warga. Namun, saat ini gajah tersebut telah diusir petugas TNKS. “Setelah mendapat informasi dari Kades Pungut Hilir langsung kita kirim petugas kita. Setelah petugas kita kesana, kita tidak ketemu lagi gajah, karena sudah masuk kawasan,” katanya.
Disebutkannya, masuknya gajah ke kebun dan pemukiman penduduk ini dikarenakan habitatnya terganggu. Seperti perambahan, perburuan, pemasangan jerat dan pembukaan jalan didalam kawasan TNKS. “Gajah ini bergerombol, kalau keluar kawasan bisa sampai 30 ekor,” ucapnya.
Untuk gajah yang masuk kepemukiman warga di Muara Emat, katanya, adalah dikarenakan sebelumnya, memang jalan di Muara Emat merupakan lintasan gajah. “Biasanya setiap bulan September gajah lewat situ. Kalau pernah melintasi di suatu jalan, maka gajah akan lewat disitu lagi beberapa bulan kemudian,” ujarnya.
Untuk menghalau gajah di Muara Emat pihak TNKS membagikan petasan kepada masyarakat untuk menghalau gajah. “Sebelum September kita sudah sosialisasi di Muara Emat untuk bunyikan petasan, pentungan dan menghidupkan api untuk mengusir gajah,” tandasnya.
Disebutkannya, semua satwa di TNKS liar, kalau masuk pemukiman warga, pasti akan mengganggu dan merusak rumah warga. “Hasil inventarisasi TNKS ada 90 ekor gajah dikawasan hutan TNKS. Untuk di Kerinci di blik III, Sipurak-Sihinjau-Batang Ule hanya 20 ekor,” sebutnya.
sumber: jambi ekspres

Tiga Kendala Utama Pengembangan Pariwisata Jambi

Kerincisungaipenuh.com - Kerinci, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi memaparkan tiga kendala utama pengembangan kepariwisataan Jambi sehingga sektor pariwisata di provinsi tersebut saat ini tidak bisa berkembang.

Hal ini dikatakan Kabid Destinasi Budparprov, Guntur di Jambi, Sabtu, (27/7). “Setelah dianalisa secara seksama, kita berkesimpulan setidaknya ada tiga faktor utama yang menjadi kendala besar pengembangan kepariwisataan Jambi selama ini sehingga mengalami kemandegan,” katanya.

Ia mengatakan, ketiga faktor minus tersebut adalah faktor SDM, faktor infrastruktur pendukung aksesibilitas, dan faktor perencanaan, sebagaimana dikutip dari situs beritasatu.com.

“Itu adalah faktor utama yang selanjutnya menyebabkan kemandegan pengembangan kepariwisataan selama ini, padahal Jambi memiliki potensi yang besar untuk bisa dikembangkan,” ujar Guntur.

Kesimpulan tersebut, tambah dia, indikasinya adalah minusnya komunikasi antara Budparprov dengan Budpar kabupaten kota, tidak terawat atau terkelolanya objek-objek wisata yang dimiliki bahkan cenderung objek yang ada banyak yang sudah rusak.

Selain itu juga terindikasi dari tidak adanya aksesibilitas yang memadai, baik jalan darat maupun udara yang minus, hotel tidak tumbuh normal, kedai suvenir tidak berkembang, tingkat kunjungan wisatawan tidak terdata, dan keterlibatan masyarakat yang teramat kecil.

“Terutama Jambi tidak memiliki Rancangan Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) sehingga setiap upaya yang dilakukan senantiasa berjalan di tempat tanpa memberikan dampak positif yang berarti,” ungkapnya.

Guntur mencontohkan keberadaan Kerinci sebagai magnitud utama kepariwisataan Jambi, hingga kini sama sekali tidak pernah mampu beranjak menjadi lebih baik meskipun di daerah tersebut telah memiliki program tetap nasional seperti festival peduli Danau Kerinci (FMPDK) yang digelar setiap tahunnya.

Karena itulah, tambah dia, penataan kepariwisataan Jambi kedepannya harus dimulai dari ke tiga faktor utama tersebut yakni dimulai dari penataan perencanaan dengan menetapkan RIPPDA, lalu meningkatkan komunikasi antara lembaga, pembenahan infrastruktur, dan peningkatan kualitas SDM di lembaga kepariwisataan pemerintah.

“Kalau ketiga hal itu bisa dibenahi, maka saya berkeyakinan ke depan kepariwisataan Jambi akan bertumbuh kembang menjadi destinasi nasional baru bagi para wisatawan seperti halnya Bali, Sumbar, Danau Toba, Pasundan, Jogjakarta, Bunaken, Lombok, Raja Ampat Papua, dan daerah pariwisata lainnya,” katanya.

Jambi sudah memiliki SDA dan potensi pariwisata yang lengkap dimulai dengan pesona alam, seni budaya, masyarakat dan keunikan-keunikan lainnya yang hampir kesemuanya belum terjamah secara profesional dan benar.

Di sisi lain, dia mengungkapkan perkembangan kepariwisataan di daerah lain dalam region Sumatera yang telah terjadi belakangan ini seperti Palembang Sumsel dengan ikonnya Bumi Sriwijaya, Babel, Riau dan bahkan yang terbaru Bengkulu dengan ikonnya Bumi Raflesia hendaknya menjadi referensi acuan pula bagi jambi dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya.

“Jambi pantas menyandang ikon ‘Negri Proto-Malay’ karena itulah kekhasan utama yang dimiliki Jambi saat ini dengan keberadaan Kerinci yang elok dan merupakan negeri Proto-Melayu yang masih terus bertahan dengan keunikannya hingga kini,” tegas Guntur

Mimpi basah bangun lewat Subuh, bolehkah berpuasa?

Penjelasan DR MUHAMMAD ARIF

Bulan Ramadan, bulan kesembilan dari lunar calender (kalender bulan), diwajibkan atas setiap muslim yang telah balligh(dewasa) untuk berpuasa. Mereka dilarang untuk makan, minum, dan berhubungan suami istri, dan segala rupa yang dapat membatalkan puasa, sejak saat terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.

Dengan aturan berpuasa ini, pola makan dan pola hidup kita akan berubah. Berpuasa akan kita mulai dengan sahur dan akan kita akhiri dengan berbuka (iftar). Aktivitas fisik pada bulan Ramadan juga akan menyesuaikan dengan irama baru tersebut.

Ada sejumlah pertanyaan dalam hal menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, di antaranya menyangkut seseorang yang mimpi basah. Pada dasarnya mimpi basah adalah emisi nokturnal berupa pengeluaran air mani dari dalam tubuh lelaki ketika sedang tertidur. Mimpi basah merupakan mekanisme alamiah yang terjadi pada kaum lelaki.

Pada umumnya mimpi basah terjadi pada remaja pria sebagai tanda bahwa dirinya sudah memasuki masa dewasa. Jika terjadi pada lelaki dewasa, umumnya bagi mereka yang tidak beristri atau beristri namun sudah lama tidak berhubungan badan sehingga kantong sperma (vesikula seminalis) telah penuh oleh sperma yang dihasilkan oleh testis. Disebabkan kapasitas kantung sperma yang tidak mampu menampung lagi, maka stok sperma lama harus dibuang. Mekanisme pembuangan seperti tersebut diatur oleh otak dan biasanya terjadi pada malam hari, yakni saat seorang lelaki sedang tidur. Dengan demikian, mimpi basah terjadi di luar kesadaran.

Merujuk pada sabda Rasulullah, bahwa: "Pena catatan amal itu diangkat (tidak dicatat suatu amal) untuk tiga orang, yakni orang gila sampai dia sadar, orang tidur sampai dia bangun dan anak kecil sampai dia baligh." (HR.An-Nasa'i, Abu Daud, Tarmudzi, Ibnu Majah dan dinilai sahih oleh Al-Albani).

Bagaimana dengan puasa orang yang mimpi basah, sementara, ketika sedang terjaga sudah melampaui waktu subuh?

Imam Abu Zakariyya An-Nawawi rahimahullah dalam Majmu' Syarah Al-Muhadzdzab [6/227] cetakan Daar 'Alamil Kutub menjelaskan: "Jika seseorang mimpi basah, maka tidaklah membatalkan puasanya berdasarkan ijma' para ulama. Yang demikian itu dikarenakan yang bersangkutan dikuasai oleh sesuatu yang tidak memungkinkan untuk memilih, seperti seseorang yang kemasukan lalat yang terbang pada mulutnya tanpa adanya kemampuan untuk menolaknya. Inilah yang menjadi sandaran dalil dalam masalah ini."

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah dalam Syarhul Mumti' [3/60-61] cetakan Darul Atsar berfatwa: "Mimpi basah tidaklah membatalkan puasa. Meskipun sebelum tidur dia sempat memikirkan sesuatu, kemudian di tengah-tengah tidurnya dia mimpi basah, karena seorang yang tidur tidaklah memiliki kehendak. Dan sungguh pena (catatan amal) telah terangkat darinya (termaafkan)."

Sementara, jumhur ulama berpendapat bahwa puasa orang yang mimpi basah tetap sah, namun yang bersangkutan berkewajiban untuk menyegerakan mandi junub setelah terbangun dari tidurnya. Puasanya tidak batal karena peristiwa mimpi basah terjadi di luar kesadaran mengingat kejadiannya pada saat tertidur. Seseorang yang sedang tertidur tidak memiliki kontrol diri, termasuk keluarnya air mani saat mimpi basah. Wallahu alam bis-shawab.

 merdeka.com

Tari Ntak Kudo Bakal Pecahkan Rekor MURI

kerincisungaipenuh.com, SUNGAIPENUH–Tarian ntak kudo, yang berasal dari Hamparan Rawang, Kota Sungaipenuh, akan masuk dalam Musium Rekor Indonesia (Muri), yakni dengan jumlah penari terbanyak mencapai 1.500 orang. 

”jumlah penari 1.500 lebih. Dan ini akan tercatat dalam Musium Rekor Indonesia, karena sebelumnya jumlah penari tidak pernah lebih dari 100 orang” ungkap Kepala Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kota Sungaipenuh, Amrizal Manan. 

Para Penari akan diambil dari siswa dan siswi SMA sederajat yang ada di Kota Sungaipenuh, yang selama ini memang memiliki potensi dalam bidang gerak tari.

”Selama ini kita menyebutnya tari rantak kudo, padahal itu salah. Kalau tarian rantak kudo berasal dari Sumbar, tepatnya dari Kabupaten Solok Selatan, yang sudah ada sejak zaman penjajahan kolonial belanda, tarian yang berasal dari Kecamatan Hamparan Rawang, adalah tarian Ntak Kudo, yang sudah ada sejak tahun 1968” katanya.